Kategori: Ajang
-
Meluaskan Kiprah: Catatan dari Ecotourism Master Class Batch V (bagian keempat)
[TULISAN SEBELUMNYA]Menentukan Langkah: Catatan dari Ecotourism Master Class Batch V (bagian ketiga) Belasan tahun lalu, saya berjumpa dengan Mbah Rumini. Seorang nenek yang menjual mainan tradisional anak-anak dan suvenir kerajinan tangan di teras Museum Kereta Karaton, Yogyakarta. Aksinya menarik perhatian saya. Saya mendekatinya tatkala ia sedang memutar otok-otok bambu yang mengeluarkan bunyi. Hanya selang beberapa…
-
Menetapkan Langkah: Catatan dari Ecotourism Master Class Batch V (bagian ketiga)
[TULISAN SEBELUMNYA]Menentukan Arah: Catatan dari Ecotourism Master Class Batch V (bagian kedua) Hari itu (20/1/2022) peserta Ecotourism Master Class Batch V dibagi menjadi tiga kelompok. Masing-masing akan praktik menyusun konten paket ekowisata yang akan dijual. Menentukan atraksi utama dan penunjang di dalamnya, bergantung pada target wisatawan yang dituju. Ada sejumlah tema yang bisa dipilih, di…
-
Menentukan Arah: Catatan dari Ecotourism Master Class Batch V (bagian kedua)
[TULISAN SEBELUMNYA]Menghidupkan Gairah: Catatan dari Ecotourism Master Class Batch V (bagian pertama) Hari kedua dimulai lebih pagi. Saya, Pak Nurdin Razak beserta istri, tiba ketika petugas kebersihan masih mengepel teras dan menyapu taman LPPM Unnes. Sejam lebih awal daripada hari sebelumnya. Bulir-bulir embun pun masih menggelayut manja di pucuk-pucuk rerumputan. Ini karena keinginan kami untuk…
-
Menghidupkan Gairah: Catatan dari Ecotourism Master Class Batch V (bagian pertama)
Semarang sore itu tidak menyambut saya dengan lumpia, tapi hujan yang tak putus mengguyur sejak Kota Magelang. Dan juga ucapan ‘selamat datang’; tertera pada gapura bagian dalam kompleks Akademi Kepolisian (Akpol) Indonesia. Selasar beraspal di depannya adalah tempat saya turun dari shuttle bus Joglosemar trayek Jogja—Semarang. Persis di seberang pom bensin yang biasa disebut ‘SPBU…
-
Menilik Masa Depan Tawangargo, Calon Desa Agrowisata di Kaki Gunung Arjuno
Sebuah pesan baru masuk di fitur direct message akun Instagram saya. Sekitar dua minggu lalu. Namanya tak asing. Lebih-lebih foto profil berbingkai bundar menampakkan wajah dengan jelas. Sosok familiar yang membawa ingatan saya bernostalgia. Melambung kira-kira selama kurun waktu tujuh tahun ke belakang. Seorang perempuan yang sudah menganggap saya sebagai anak kandungnya. Begitu pun sebaliknya.…
-
“SELÉSA: Di Balik Sekat-Sekat Perjalanan”, Sebuah Upaya Menjemput Angan
Kamis pagi, 11 Maret 2021, bertepatan hari libur nasional Isra Mikraj, saya meluncurkan buku solo pertama saya: SELÉSA: Di Balik Sekat-Sekat Perjalanan. Saya membuka prapesan (Periode I) buku terbitan Sulur Pustaka tersebut selama dua pekan hingga 25 Maret 2021. Secara keseluruhan, SELÉSA: Di Balik Sekat-Sekat Perjalanan merupakan buku kedua saya setelah To Ado Re: A…
-
Menjaring Berkah Bahari dari Para Nelayan Berdasi Bali
Ditahbiskan sebagai yang terbaik di bidang teknologi dalam ajang Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2020 seperti menjadi puncak pencapaian I Gede Merta Yoga Pratama. Namun ketika dijumpai di kantornya, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kabupaten Badung (24/12/2020), mimik wajah dan nada bicara pria kelahiran Gobleg, Buleleng, 23 September 1996 itu memberi kesan tentang…
-
Dari Tidore untuk Indonesia: Paji Nyili-Nyili dan Upacara Puncak (7-habis)
Malam itu (11/4/2017) pukul 21.30 WIT, kami berkesempatan menyaksikan persiapan pelepasan Paji Nyili-Nyili tak jauh dari Pelabuhan Rum. Kami baru saja bersilaturahmi ke kediaman nenek Aminah Sabtu. Seorang nenek pejuang. Penjahit bendera merah putih yang pertama kali berkibar di Tidore pada 1946 silam. Di lokasi pelepasan, telah bersiap para pasukan Paji Nyili-Nyili. Pakaiannya serba hitam.…
-
Dari Tidore untuk Indonesia: Parade Juanga (6)
Sepagi ini kami sudah bersiap. Sesuai instruksi, kami mengenakan atasan putih dan bawahan bebas rapi. Baju koko putih yang semalam saya gunakan saat Rora Ake Dango, saya pakai lagi. Begitu pun celana kain hitam. Untuk perempuan, rata-rata menggunakan bawahan batik. Sebelum berangkat ke Kadato Kie (istana Kesultanan Tidore), kami harus mengisi perut terlebih dahulu. Sarapan…
-
Dari Tidore untuk Indonesia: Rora Ake Dango (5)
Setelah hari sebelumnya dimeriahkan bazar, petang ini (9/4/2017) kami kembali naik ke Sonine Gurua (Gurabunga). Kondisinya sedikit berbeda dibandingkan acara semalam. Ada beberapa perubahan dekorasi, menyesuaikan tema acara malam ini. Kursi-kursi tamu undangan di bawah tenda menghadap ke arah masjid. Ke arah Gunung Marijang. Filosofinya adalah memohon berkah Yang Maha Kuasa, sebagai rasa syukur akan…