#VisitJateng: Kota Semarang Membuka Hari (1)

Seberkas cahaya pagi di langit Kota Lama

Saya baru selesai salat Subuh di masjid Rumah Sakit Islam Sultan Agung, Semarang. Suasana di jalan raya depan rumah sakit ini masih tetap seperti tadi. Dua puluh menit lalu, saat saya baru turun dari bus patas di seberang jalan masuk menuju Terminal Terboyo. Masih tetap berseliweran truk-truk ekspedisi, bus keluar-masuk terminal, taksi-taksi terparkir di bahu jalan, dan udara Subuh yang cukup sejuk. Jarum arloji kompak menunjukkan angka yang bertafsir pukul lima tepat.

Seorang tukang ojek berusia paruh baya menghampiriku. Belum sempat ia membuka tawaran, saya keburu menyebut tujuan saya. “Simpang Lima ya, Pak. Mau sarapan dan mandi di sekitar sana”. Saya memboncengnya, lalu ia memutar haluan dan langsung menggeber gas. Melaju ke arah kota dengan kecepatan tetap, kisaran 40 km/jam. Santai sekali.

Mangke nek badhe siram, cerak Simpang Lima wonten pom bensin. Utawi siram teng Masjid Agung Baiturrahman,” sang bapak tukang ojek memberikan pilihan untuk tempat mandi. Saya memilih opsi pertama, mandi di pom bensin saja. Tetapi setelah sarapan di sekitar Simpang Lima.

* * *

Simpang Lima, 21 Agustus 2015. Jumat pagi. Hampir sepekan setelah Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah yang ke-65. Lima belas tahun lebih muda dari Republik Indonesia. Sembari menunggu pesanan nasi liwet, saya iseng berdiri di tepi jalan Simpang Lima.

Pantas saja langit pagi ini keemasan. Jawa Tengah sedang bersuka cita menyambut bertambahnya usia. Gebyarnya jelas terasa di 29 kabupaten dan enam kota di dalamnya. Mungkin langit pagi ini juga terlihat di sebagian kabupaten/kota yang lain. Terlalu berlebihan jika langit pagi kali ini karena menyambut kedatangan saya di ibukota Jawa Tengah ini.

Tetapi, geliat pagi itu dengan latar langit yang keemasan, ada semangat baru yang tersirat darinya. Semangat dan harapan baru untuk provinsi yang dipimpin politikus Ganjar Pranowo ini. Saya seakan terbawa semangat itu. Karena hal tersebut menjadi satu alasan saya bertamu ke tempat ini.

Ada semangat “Saiyeg saeka praya, sumangga bebarengan mrantasi gawe”. Mari saling seiya sekata. Mari saling sengkuyung. Bekerja bersama-sama, melakukan banyak hal bersama-sama. Semoga Jawa Tengah semakin responsif, kompetitif, dan inovatif seperti yang digaungkan sang gubernur dalam upacara Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah. Semoga menular menyeluruh dalam diri saya khususnya, dan rakyat Jawa Tengah pada umumnya.

Semoga si Kepodang semakin berkicau merdu. Selamat ulang tahun. Semoga nasi liwet hangat ini berkah, memberi energi awal di hari ini. Awal yang baik untuk berwisata pada tiga hari ke depan, bersama para pemenang lomba utama Blog Visit Jawa Tengah 2015, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) beserta Asosiasi Pelaku Pariwisata (ASPPI) Jawa Tengah.

(Bersambung)


Foto sampul:
Seberkas cahaya pagi di langit Kota Lama

31 tanggapan untuk “#VisitJateng: Kota Semarang Membuka Hari (1)”

  1. Dulu saya pernah naik ojek dari tempat yang kurang lebih dekat sana. Dari Stasiun Semarang Tawang (yang lantunan piano Gambang Semarangnya saya favorit banget) ke Stasiun Semarang Poncol. Berkas matahari menerpa bangunan tua di sana, dramatis dan jadi pemandangan yang berkesan banget. Sangat bersyukur saya karena bapak ojek memacu kendaraannya sangat santai sehingga saya bisa berlama-lama menikmati Gereja Blenduk yang terkena mentari pagi :haha. Mungkin kita naik ojek yang sama, Mio warna merah? :haha.

    Ternyata Jawa Tengah lebih muda dari RI ya Mas. Tapi kalau Semarang kayaknya jauh lebih tua, iya kan? :haha. Wewh, keren sekali memang Mas ini jadi pemenang utama (di Twitter juga saya sudah mupeng berat sih :haha). Ditunggu cerita selanjutnya!

    Suka

    1. Rifqy Faiza Rahman Avatar
      Rifqy Faiza Rahman

      Wah syahdu sekali Mas, memang ikonik kalau Kota Lama itu, semoga semakin tertata dan bersih. Ehm, beda Mas, saya naik supra 😀

      Kalau kota Semarangnya iya Mas, provinsinya kan baru dikukuhkan setelah RI merdeka.

      Haha, yang didapat tentu memberi konsekuensi tanggung jawab pula, tidak ada yang berbeda dari kita. Terima kasih 🙂

      Suka

  2. Itu jalanan kota tua Semarang bukan ? Semarang seperti apa sekarang ? terakhir ke Semarang 2009-2010 kayaknya hehehe

    Suka

    1. Rifqy Faiza Rahman Avatar
      Rifqy Faiza Rahman

      Yang foto pertama iya, di jalanan Kota Lama. Ada upaya dari pemangku kebijakan setempat untuk menata, walau masih belum maksimal. Khususnya tentang kebersihan lingkungan dan sungainya 🙂

      Suka

  3. Kirain mau jalan kaki dari Terboyo sampe Simpang Lima, mas. Makin seru rasanya kalo jalan kaki haaa

    Suka

    1. Rifqy Faiza Rahman Avatar
      Rifqy Faiza Rahman

      Hahaha, naik ojek saja Mas 😀

      Suka

  4. masih punya utang ngajak jenengan jalan2 ke rawapening mas 😦

    kalo ke semarang kontaklah saya, mungkin kita punya waktu pas, meneruskan obrolan yang kurang lama kemaren

    Suka

    1. Rifqy Faiza Rahman Avatar
      Rifqy Faiza Rahman

      Hehehe, tenang saja Mas, tidak usah keburu. Kemarin memang soalnya lebih banyak di luar Semarang Mas. Insya Allah lain waktu 🙂

      Suka

  5. Saya punya kenangan di kota Semarang,
    paling saya ingat ketika mencoba mandi di Mall dekat simpang lima tapi karena merasa tidak leluasa dan puas maka saya pun menuju taman KB, lokasinya tidak jauh dari Simpang liman juga. Disana saya bisa mandi sepuasanya dengan air yang berlimpah. hahahha

    Suka

    1. Rifqy Faiza Rahman Avatar
      Rifqy Faiza Rahman

      Wah baru tahu ada taman KB, saya kemarin di pom bensin, mungkin sama-sama puasnya ya Mas, tahu-tahu di luar udah antri banyak orang hahaha 😀

      Suka

  6. Kalau ke Semarang lagi pengennya nginep di hotel sekitar simpang lima. Pengen motret simpang lima dari ketinggian. Hehehe. Habisnya tiap kali ke sini ruame pol. Btw, kenapa milih mandi di pom bensin daripada di masjid. Bukannya lebih enak kamar mandinya masjid ya? Cmiiw 😉

    Suka

    1. Rifqy Faiza Rahman Avatar
      Rifqy Faiza Rahman

      Iya Mas, Semarang sekarang banyak hotelnya hahaha.

      Kalau hanya untuk mandi saja, saya lebih nyaman dan tenang di pom bensin Mas. Kalau di masjid biasanya sekalian sama beribadah salat supaya afdol hehe. Waktu itu saya bawa carrier, jadi lebih aman di pom bensin saja 🙂

      Suka

  7. Aku dong Qy pertama kalinya ke Semarang ngajak para travel blogger (mbak yusmei, ko halim, yofangga) ngemper tidur di Masjid jam 3 pagi buta wkwkkwwk…

    Suka

    1. Rifqy Faiza Rahman Avatar
      Rifqy Faiza Rahman

      Hahaha, yang famtrip ke Tambi dulu itu ya Mas? 😀

      Ngemper rame2 memang asyik 🙂

      Suka

  8. sugeng rawung ing semarang mas hehehe…
    istri saya juga orang semarang, kabupatennya tapi 🙂

    Suka

    1. Rifqy Faiza Rahman Avatar
      Rifqy Faiza Rahman

      Waaah banyak teman di sini asyik 🙂

      Suka

  9. Berharap Semarang akan lebih baik, lebih asri, dan lebih nyaman untuk ditinggali di bawah kepemimpinan pan Ganjar Pranowo 🙂

    Suka

    1. Rifqy Faiza Rahman Avatar
      Rifqy Faiza Rahman

      Aminnn 🙂

      Suka

  10. pengen ke Semarang deh mas. berkunjung ke seseorang.

    Salam

    Suka

    1. Rifqy Faiza Rahman Avatar
      Rifqy Faiza Rahman

      Eh cie cieee 😀

      Suka

  11. Ditunggu contekannya.. Eh, kelanjutannya. Hahaha.. 😀

    Suka

    1. Rifqy Faiza Rahman Avatar
      Rifqy Faiza Rahman

      Kalem kalem Mas 😀

      Suka

  12. Kapan2 mampir ke kampusku mas..aku ngajar di sebelah masjid RS tu hehheh…

    Suka

    1. Rifqy Faiza Rahman Avatar
      Rifqy Faiza Rahman

      Wah pindah kampus nih saya nanti 😀

      Suka

  13. Jadi kangen makan pecel di simpang lima, 🙂

    Suka

    1. Rifqy Faiza Rahman Avatar
      Rifqy Faiza Rahman

      Wah enak tuh 🙂

      Suka

    2. Rifqy Faiza Rahman Avatar
      Rifqy Faiza Rahman

      Waah enak tuh 🙂

      Suka

  14. wih pagi pagi wis tekan kota lama…
    aku orang semarang malah kesiangan terus

    Suka

    1. Rifqy Faiza Rahman Avatar
      Rifqy Faiza Rahman

      Hehehe cuma lewat aja Mas. Kalau dari Simpang Lima pas cerah, asyik juga lihat sunrise, walau cuma kelihatan langitnya 😀

      Suka

  15. […] Di tahun kambing kayu lalu, saya tak berani bermimpi telak, hendak ke manakah kaki melangkah. Banyak yang serba spontan, tanpa perencanaan yang matang. Saya merasa beruntung, dapat melakukan bloggerwalking hampir seminggu di Jakarta-Bogor-Serang. Begitu pun kala tur keliling Jawa Tengah. […]

    Suka

  16. […] Di tahun kambing kayu lalu, saya tak berani bermimpi telak, hendak ke manakah kaki melangkah. Banyak yang serba spontan, tanpa perencanaan yang matang. Saya merasa beruntung, dapat melakukan bloggerwalking hampir seminggu di Jakarta-Bogor-Serang. Begitu pun kala tur keliling Jawa Tengah. […]

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: