SUBMISI TURNAMEN FOTO PERJALANAN RONDE 55 TEMA “WATERFALLS”
TELAH DITUTUP!
Pemenang dapat dilihat DI SINI
===============================================================================
Alhamdulillah. Tidak menyangka ketika Mas Rinaldi Maulana mendapuk saya tuan rumah Turnamen Foto Perjalanan (TFP) Ronde 55 ini, setelah sebelumnya ikut menjadi peserta pada Turnamen Foto Perjalanan Ronde 54 bertema “Kabut“. Foto saya berjudul “Berburu Ikan Dalam Kabut Rinjani” ditahbiskan sebagai pemenang yang diumumkan dalam artikel berikut. Padahal foto-foto bertema kabut kiriman blogger lainnya juga keren-keren. Silakan simak dan siap ngiler ketika melihat galeri foto pada ronde sebelumnya. Terima kasih ya, Mas!
Ngomong-ngomong, ternyata cukup menguras tenaga dan pikiran untuk menentukan tema TFP Ronde 55 kali ini. Hampir sebagian besar tuan rumah sebelumnya sudah memiliki tema yang berbagai macam. Saya sampai menggerakkan scroll mouse naik-turun berulang kali untuk memastikan tema apa yang kira-kira belum dipakai.

Dan, setelah berpikir masak-masak, pikiran mengerucut tertuju pada satu tema yang bagi saya cukup menarik. Tentu dengan pertimbangan agar memudahkan peserta mengirimkan foto yang sesuai tema dan supaya banyak yang ikut serta meramaikan TFP Ronde 55 ini. Tema apakah itu?
Bismillahirrahmanirrahim.
Tema Turnamen Foto Perjalanan Ronde 55 kali ini adalah: WATERFALLS!
Ya, “Waterfalls” adalah tema TFP Ronde 55 kali ini. “Waterfalls” itu berarti air terjun. Di Indonesia, bahasa daerah untuk menyebutkan air terjun berbeda-beda. Di Malang (Jawa) lebih dikenal sebagai coban, di tanah Sunda lebih populer disebut curug.

Menurut Wikipedia, air terjun adalah formasi geologi dari arus air yang mengalir melalui suatu formasi bebatuan yang mengalami erosi dan jatuh ke bawah dari ketinggian. Air terjun dapat berupa buatan yang biasa digunakan di taman. Beberapa air terjun terbentuk di lingkungan pegunungan dimana erosi kerap terjadi. Secara harfiah, air terjun itu, ya, air yang terjun. Yang namanya terjun pasti ke bawah. Karena itu, jangan sampai air mancur atau air muncrat, dimasukkan dalam ronde kali ini, ya?
Bentuk air terjun pun bermacam-macam, sampai ada yang menyandang status ter-. Tertinggi, terbesar, terlebar, bla bla bla.

Sebagian besar yang menyukai perjalanan pasti pernah setidaknya sekali menjumpai dan berbasah ria di air terjun. Baik itu air terjun yang sangat tersembunyi sehingga harus trekking cukup jauh dan menguras keringat. Misalnya, Tiu Kelep di Senaru, Lombok atau Coban Sumberpitu di Tumpang, Malang. Atau air terjun yang sangat gampang dicapai oleh segala kalangan seperti Coban Rondo di Pujon, Malang.
Alasan lain mengapa saya memilih tema “Waterfalls” adalah karena air terjun tentu sangat photogenic. Memandang foto air terjun saja bagi saya cukup menyegarkan ulang pikiran. Jika fotonya apik, pasti betah berlama-lama dipasang sebagai wallpaper di laptop atau PC. Dan saya yakin setiap pejalan pasti tidak terlalu kesulitan mendapatkan potret air terjun dalam frame kamera masing-masing.

Jadi, tanpa banyak bicara, bagi kalian yang memiliki koleksi foto air terjun, curug, coban, atau semacamnya, silakan diikutkan dalam TFP Ronde 55 kali ini! Gaya foto terserah, bebas!
Sebelumnya, silakan baca dengan seksama aturan main berikut ini, ya!
Apa sih Turnamen Foto Perjalanan Itu?
Turnamen Foto Perjalanan (TFP) adalah sebuah permainan berantai para blogger, khususnya (travel) blogger Indonesia, sebagai sarana berbagi foto perjalanan secara kolektif. Setiap ronde, tuan rumah akan menentukan sebuah tema, dan para peserta akan mengirimkan foto perjalanan sesuai dengan temanya. Foto-foto yang masuk akan dipajang di artikel ronde yang sedang berlangsung. Nantinya, tuan rumah akan memilih seorang pemenang. Hadiahnya? Menjadi tuan rumah turnamen ronde berikutnya. Dan roda turnamen pun berputar!
Aturan Main Turnamen Foto Perjalanan (TFP) Ronde Ke-55:
- Turnamen Foto Perjalanan (TFP) Ronde Ke-55 ini berlangsung pada: 6 Februari 2015 – 14 Februari 2015 (batas waktu pukul 23.59 WIB)
- Foto harus merupakan karya sendiri. Peserta TFP bebas meng-upload foto d imana saja, asalkan milik/akun sendiri (web, blog, Flickr, Picasa, Photobucket, dan sebagainya)
- Submit foto pada kolom komentar artikel ini dengan format berikut:
- Nama: –
- Nama blog: –
- Link blog: –
- Akun Twitter: –
- Judul foto: –
- Keterangan foto (secukupnya): –
- Link foto (maksimal ukuran 600 pixel): –
- Ada kemungkinan foto yang kamu kirim akan di re-host oleh tuan rumah. Terutama kalau terlalu besar atau bermasalah.
- Foto tidak diperkenankan dalam bentuk kolase.
- Foto yang tidak patut tidak akan di-upload di sini (misal: menyinggung SARA, nyeleneh, atau menghina pihak lain)
- Submisi lebih cepat lebih baik, sehingga fotomu bisa tampil seatas mungkin.
- Pengumuman pemenang sekitar 2-3 hari setelah batas akhir turnamen ronde ini.
- Foto-foto peserta akan segera dipajang bersamaan di ujung artikel ini, berdasarkan urutan antrian pada kolom komentar di bawah ini.
FAQ About Turnamen Foto Perjalanan
Mengapa mengikuti Turnamen Foto Perjalanan?
- Ajang berbagi (sharing) foto. Bersama, para travel blogger Indonesia membuat album-album perjalanan yang indah yang tersebar dalam ronde-ronde turnamen ini.
- Untuk dinikmati para pencinta perjalanan lainnya.
- Kesempatan jadi pemenang. Pemenang tiap ronde menjadi tuan rumah ronde berikutnya. Plus, blog dan temamu (dengan link yang bersangkutan) akan tercantum dalam daftar turnamen yang dimuat di setiap ronde yang mendatang. Not a bad publication.
Siapa saja yang bisa ikutan?
- (Travel) blogger. Tak terbatas pada travel blogger profesional, random blogger yang suka perjalanan juga boleh ikut.
- Setiap blog hanya boleh mengirimkan 1 foto. Misal, DuaRansel yang terdiri dari Ryan dan Dina (2 orang) hanya boleh mengirim maksimal 1 foto.
- Pemenang berkewajiban menyelenggarakan ronde berikutnya di (travel) blog pribadinya, dalam kurun 1 minggu. Dengan demikian, roda turnamen tetap berputar.
- Panduan bagi tuan rumah baru akan diinformasikan pada pengumuman pemenang. Jika pemenang tidak sanggup menjadi tuan rumah baru, pemenang lain akan ditunjuk.
Nggak punya blog, tapi ingin ikutan?
- Oke deh, tidak apa-apa. kirim sini fotomu. Tapi, partisipasimu hanya sebatas penyumbang foto saja. Kamu nggak bisa menang, karena kamu nggak bisa jadi tuan rumah ronde berikutnya.
- Eh tapi, kenapa nggak bikin travel blog baru aja sekalian? WordPress, Tumblr, atau Blogspot. Gampang kok, pakainya.
Hak dan kewajiban tuan rumah:
- Menyelenggarakan ronde Turnamen Foto Perjalanan (TFP) di blog-nya
- Memilih tema
- Melalui social media, mengajak para blogger lain untuk berpartisipasi
- Meng-upload foto-foto yang masuk
- Memilih pemenang (boleh dengan alasan apapun)
- Menginformasikan pemenang baru apa yang perlu mereka lakukan (panduan akan disediakan)
Mengapa saya tidak diundang?
- Memang tidak diperlukan undangan untuk mengikuti turnamen ini, langsung join saja.
Daftar Ronde Turnamen Foto Perjalanan:
- Laut – DuaRansel
- Kuliner – A Border that breaks!
- Potret – Wira Nurmansyah
- Senja – Giri Prasetyo
- Pasar – Dwi Putri Ratnasari
- Kota – Mainmakan
- Hello, Human! (Manusia) – WindyAriestanty
- Colour Up Your Life -Jalan2liburan
- Anak-Anak – Farli Sukanto
- Dia dan Binatang – Made TozanMimba
- Culture & Heritage – Noni Khairani
- Fotografer – Danan Wahyu Sumirat
- Malam – Noerazhka
- Transportasi – Titik
- Pasangan – Dansapar
- Pelarian/Escapism – Febry Fawzi
- Ocean Creatures – Danar Tri Atmojo
- Hutan – Regy Kurniawan
- Moment – Bem
- Festival/Tarian – YoesriantoTahir
- Jalanan – PergiDulu
- Matahari – Niken Andriani
- Burung – The Traveling Precils
- Sepeda – Mindoel
- Freedom – Pratiwi Hamdhana AM
- Skyfall – Muhammad Julindra
- Jembatan – Backpackology
- Tuhan – Efenerr
- Gunung – Elizabeth Murni
- Batas – Ayu Welirang
- Jejak – Daru Aji
- Sungai – Omnduut
- Rumah Ibadah – Sikiky
- Kampung – Monda
- Museum – Avant Garde
- Taman- Ari Murdiyanto
- Pencakar Langit – Dede Ruslan
- Terminal/Stasiun – Sy Azhari
- Hujan – Diah
- Danau – Messa
- Wastra – Indah
- Grey – Lies Hadi
- Gua – Uwien Budi
- Awan – Syifna
- Siluet – Yofangga
- Refleksi – Tiga di Bumi
- Jendela – Endah Kurnia Wirawati
- Chamber – Indah
- Barang Tua – Silviana
- Kemarau – Cheila
- Peaceful – Dee An
- Framing – Depz
- Let’s Jump! – Endah Kurnia Wirawati
- Kabut – Rinaldi Maulana
- Waterfalls – Saya (Rifqy Faiza Rahman)
- Ya, KAMU!
Pendiri dan Koordinator Turnamen Foto Perjalanan:
- Dina DuaRansel.com
- Email: dina@duaransel.com
- Twitter: @duaransel
- Facebook: fb.com/duaransel
Pertanyaan seputar penyelenggaraan dan lain sebagainya? Hubungi Dina.
Bagaimana? Mudah dan menyenangkan bukan? Jadi, segera kirim foto bertema “Waterfalls“ kalian di kolom komentar di bawah ini, ya! Ayo, sama-sama kita berbagi keindahan negeri ini dengan ikutan TFP Ronde 55 mulai sekarang.
Yuk, ditunggu!
=================================================================
GALERI TURNAMEN FOTO PERJALANAN RONDE 55: WATERFALLS
1. Rinaldi Maulana
@reymaulana114 | blohisme.blogspot.com
“Timponan Waterfall”
Salah satu air terjun non-mainstream di Lombok, tepatnya terletak di Karang Bayan. Lokasi agak susah diakses, sekitar dua jam trekking dari Karang Bayan, Lombok Barat. Medan menanjak dan sepi, bahkan sampai di dekat
air terjun, area camp sangat terbatas, hanya memuat 3 tenda saja.
2. Tekno Bolang
@lostpacker | lostpacker.com
“Air Terjun Mata Jitu”
Air terjun ini adalah primadona dari Pulau Moyo. Dikabarkan bahwa beberapa selebritas dunia sudah pernah menikmati keindahannya. Sebutlah sosok mendiang Putri Diana. Sejauh ini, air terjun ini saya nobatkan sebagai
air terjun terjernih yang pernah saya datangi di negeri ini.
3. May
tigadibumi.wordpress.com
“Curug Mandala Wangi kecil, Perkebunan Teh Ciater, Jawa Barat”
Air terjun dalam Bahasa Sunda disebut sebagai curug. Salah satu dari sekian banyak tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi. Setiap melihat
air terjun saya selalu ingat penjelasan Dosen Geologi Fisik saya dahulu:
air terjun pasti berhubungan dengan adanya kekerasan batuan dan zona lemah, haha. Entah kenapa sampai saat ini saya selalu ingat penjelasan beliau. Untungnya saya sudah sedikit insaf ngasi “kuliah” ke teman–teman seperjalanan. Biasanya kalau jalan–jalan pasti ada kegiatan ngumpulin batu dan kultum mengenai jenis jenis batuan, perbedaan lava dan lahar, dan cerita dongeng lainnya. Untung punya teman baik – baik semua 🙂
Air terjun memang fenomena geologi yang menarik. Di sana ada banyak cerita yang terekam, pergerakan patahan, pengangkatan daratan,
the present is always the key to the past !
4. Ari Murdiyanto
@buzzerbeezz | buzzerbeezz.com
“Air Terjun Kuta Malaka”
Sesuai letaknya di wilayah Kuta Malaka, Kecamatan Samahani,
Kabupaten Aceh Besar, air terjun ini dinamakan Air Terjun Kuta Malaka. Sudah lebih dari 2,5 tahun lalu terakhir kali saya ke sana. Tersembunyi di tengah hutan, dulu hanya segelintir orang yang tahu. Saat akhir pekan pun tak banyak yang menyambanginya. Bahkan, beberapa kali saya hanya berdua dengan seorang kawan berbasah ria di bawah air terjun ini. Tapi kabarnya, sekarang keramaian sudah menyapa situs alam ini. Terbesit sedikit kecewa saat ketenaran air terjun ini membawa masalah baru. Sampah dan coretan pada bebatuan di sana. Sudah seharusnya para pejalan lebih menghargai alam dengan tidak mencemarinya.
5. Evi Indrawanto
@eviindrawanto | eviindrawanto.com
“Curug Sawer Situ Gunung”
Curug Sawer Situ Gunung terletak di Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango. Kawasan hutan lebat namun sudah tertata indah dan dijadikan sebagai sebagai area camping. Lokasinya strategis, 16 Km dari Kota Sukabumi. Jadi dekat dari Botabek dan Bandung. Makanya tiap akhir pekan atau hari libur tempat ini penuh wisatawan. Selain untuk berkemah tempat ini juga asyik untuk trekking, melihat dari dekat kawasan yang dilindungi di kaki Gunung Pangrango.
6. Syifna
@inisyifna | gatedelhi.wordpress.com
“Air Terjun Gitgit”
Kunjungan perdana ke Bali sekaligus pertama pula mengunjungi
Air Terjun Gitgit yang terletak di Kab. Buleleng Bali. Kebersamaan kita pun hadir di sana, gemercik airnya pun membasahi setiap langkah kaki kami. Cool and Happy 🙂
7. Gallant Tsany Abdillah
@kidtsany | galautraveler.wordpress.com
“Air Terjun Grojogan Sewu”
Foto ini diambil di air terjun grojogan sewu di Tawangmangu, Jawa Tengah.
8. Alfons
@alfdjones | alfdjones.tumblr.com
“Lepas”
Menyenangkan rasanya bisa menemukan air terjun yang cukup terpencil
di Suroloyo, sekitar satu jam menjauh dari riuh kota Jogja. Setelah tiba di bibir air terjun saya dan teman-teman langsung melepas sepatu dan baju untuk langsung menikmati gemericik air terjun dan berenang-renang. #JogjaOraDidol
9. Noerazhka
@noerazhka | noerazhka.com
“Tiu Kelep, Pelangi, dan Rekan Seperjalanan”
Saya hampir putus asa dengan medan tracking yang lumayan ekstrim.
Lelah, kaki pun makin berat untuk melangkah, maklumlah, sudah lama saya tidak berlatih fisik. Namun, sahabat-sahabat terus menggulirkan semangat,
”Tiu Kelep, sebentar lagi. Tiu Kelep, ngga jauh lagi .. “
Hingga akhirnya benar saja, air terjun memesona tampak di depan mata.
Tiu Kelep! Air yang melayang. Bak selendang bidadari, aliran airnya gemulai mencumbui tebing-tebing batu bersemak. Tak hanya itu, Tuhan masih memberi bonus lain, yaitu PELANGI ..
Subhanallah .. 😉
10. Dansapar
@dngsprn | www.dansapar.com
“Air Terjun Batu Dinding”
Air terjun di Provinsi Riau, yang sebelumnya nggak pernah diduga sama sekali, kirain di sana cuman ada sawit aja, ternyata masih ada lho kawasan rindang banget, bahkan air terjunnya nggak cuman ada ini aja. Nama air terjunnya Batu Dinding, ada di Kab. Kampar.
11. Wahyu N.
@bukan_rastaman | bukanrastaman.wordpress.com
“Curug Malela”
Curug Malela atau disebut dengan Niagara Mini Indonesia adalah potensi baru yang ada di kabupaten Bandung. Di mana Karakteristik air terjunnya yang masih dikelilingi alam yang asri menjadikan air terjun ini wisata yang wajib untuk dikunjungi.
12. Haryadi Yansyah
@omnduut | omnduut.com
“Di Sini, Bidadari Bersuci”
Memangnya bidadari hanya turun di tanah Jawa?
Penduduk sekitar boleh mempercayai bahwa bidadari pun turun dari langit dan membersihkan diri di Air Terjun Bedegung ini. Bahkan sineas pembesut film Pengejar Angin pun pernah mengabadikan keindahan air terjun ini di beberapa adegan film. Terlepas dari itu semua, Bedegung memang tempat yang tak bosan untuk di datangi berkali-kali.
13. Indah
@indahfaruk | indahfaruk.com
“Under The Waterfall”
Kalau singgah ke Probolinggo,
janganlah lupa mampir ke Air Terjun Madakaripura.
It’s worth to see.
14. Lina W. Sasmita
@LinaWiati | www.linasasmita.com
“Coban Pelangi”
Air terjun Coban Pelangi terdapat di Desa Gubuk Klakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Pemandangan di sekeliling berupa perbukitan dan hutan yang asri sehingga membuat suasana teduh dan damai. Kerap terdapat pelangi di sekitar air terjun karena air tempias yang terciprat ke udara terkena sinar matahari dan membiaskannya dengan warna-warna mejikuhibiniu.
15. Avant Garde
@isna_saragih | djangki.wordpress.com
“Ketika Air dan Udara Menjadi Pelangi”
Hai kawan, berkunjung ke Kerinci, habis turun dari Gunung Kerinci, sempatkanlah datang ke air terjun Telun Berasap. Letaknya tidak jauh dari jalan raya Kerinci-Padang. Hai kawan, datanglah di pagi hari. Lihatlah luapan air yang melimpah terpantul ke udara udara membentuk bayangan pelangi. Lalu, ucapkanlah janji, niscaya semesta kan merestui janjimu
16. Dee An
@Dieend18 | www.adventurose.com
“Irenggolo, Sebuah Bonus Perjalanan”
Perjalanan menuju Air Terjun Irenggolo ini tak direncana.
Tercetus begitu saja setelah kami kekenyangan makan nasi pecel
di Jalan Dhoho, Kediri.
Sebuah perjalanan berbonus perjalanan lain yang sangat menyenangkan.
17. Yus Mei Sawitri
@usemay | usemayjourney.wordpress.com
“Kesederhanaan Air Terjun Jumog”
The Lost Paradise. Begitulah warga setempat menjuluki objek wisata di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar ini. Masyarakat umum lebih mengenal tempat tersebut dengan nama Air Terjun Jumog. Sama-sama berlokasi di lereng Gunung Lawu, popularitas Jumog kalah gempita dibanding Grojogan Sewu Tawangmangu. Namun, saya sendiri lebih suka melipir ke Jumog. Indah dengan kesederhanaannya dan tak terlalu riuh. Mengunjungi air terjun setinggi 30 meter ini juga bisa digabungkan dengan kunjungan ke dua candi eksotis, Sukuh dan Cetho. Cocok untuk menghabiskan akhir pekan yang tenang dan damai.
18. Tsuza Hasibuan
warnawarnidiriku.blogspot.com
“Tirta Alami”
Sebuah tempat beristirahat kecil di kaki gunung Tandikat,
Sumatera Barat. Memang tak sebanding dengan Lembah Anai yang terkenal itu. Tingginya pun tak sampai satu per dua puluh dari Lembah Anai yang terletak tak jauh, kurang dari 10 km. Tapi cukuplah untuk rehat sejenak bagi mereka yang ingin jauh-jauh dari keramaian.
19. Geo Funny
@AE3103 | ayahalmira.wordpress.com
“Anak Lembah Harau”
Salah satu air terjun yang berada di Lembah Harau, Sumatera Barat, mengingatkanku akan masa kecil yang indah.
20. Alfian
@aansmile27 | aansmile.wordpress.com
“Curug Cigorobog”
https://www.flickr.com/photos/aansmile27/16515374615/
Curug Cigorobog terdapat di Desa Citengah, Kec Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Air terjun ini berjarak sekitar 15 km dari pusat kota Sumedang. Cigorobog memiliki 7 tingkat, tapi hanya tiga tingkat terakhir yang bisa dinaiki karena yang lain terlalu curam dan posisinya sangat terpelosok
21. Muhammad Arga Virbiga
@mav_biga | mavbiga.blogspot.com
“Sisih Wetan Sri Gethuk”
Air terjun ini masih terdapat di Yogyakarta, tepatnya di Dusun Menggoran, Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul. Kebanyakan orang tahu kalo di sebelah timur aula utama Air Terjun Sri Gethuk cuman kalen biasa tapi siapa sangka setelah nekat berenang ke timur ternyata malah nemu spot yang tak kalah yang di aula utamanya.
22. Dian Rustya
@awardeean | awardeean.wordpress.com
“Menepi ke Air Terjun Nglirip”
Dibandingkan beberapa air terjun yang pernah saya kunjungi, air terjun Nglirip
memiliki track yang paling mudah. Tidak membutuhkan waktu lama untuk mencapai
air terjun ini karena lokasinya sangat dekat dengan jalan raya. Bahkan, dari tepi jalan,
kita sudah bisa melihat bagian atas air terjun. Jika kalian punya waktu lebih saat
berkunjung ke Tuban, sempatkan mampir ke air terjun ini ya
23. Muthia Karima
@mthkarima | muthiakarima.blogspot.com
“Bermain Air di Curug Sibedil”
Namanya Curug Sibedil, orang bilang tiap malam Jumat sering terdengar suara senapan atau bedil dari salah satu batu besar yang berada di dekat air terjun ini. Letaknya yang tidak jauh dari perkampungan di Desa Sima, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang selalu ramai untuk menjadi arena bermain air yang menyenangkan bagi anak-anak setempat.
24. E, N. Rohmatullayaly
@nengnunuz_ | kelanaku.tumblr.com
“Waterfall On Frame”
Curug Luhur, merupakan salah satu curug di Bogor yang sudah dikelola dengan baik. Di sekitar air terjun terdapat beberapa kolam renang, baik untuk anak-anak maupun dewasa. Cocok untuk liburan keluarga.
Tinggalkan Balasan